Melalui Workshop Preceptorship Farmasi UGM Berharap Dapat Membuat Model praktik preceptorship yang ideal

Farmasi UGM – Terkait penerapan Outcome Based Education (OBE) dalam sistem pendidikan, Fakultas Farmasi mengadakan Workshop Preceptorship pada tanggal 21-22 Februari 2019. Workshop tersebut dihadiri oleh para dosen Farmasi UGM yang tergabung dalam tim preseptor, serta perwakilan apoteker dari apotek, puskesmas, dan rumah sakit   yang bekerjasama dengan Farmas UGM.dalam penyelnggaraan PKPA.

Kegiatan Workshop Preceptorship kali ini dirancang untuk merekomendasikan suatu model praktik preceptorship yang ideal dengan melihat dari berbagai sudut pandang. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi model praktik preceptoship yang legal, terstruktur, konsisten, serta dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran  mahasiswa Profesi Apoteker baik di puskesmas, rumah sakit, maupun apotek.

Selain itu, melalui praktik preceptorship yang baik, akan dapat meningkatkan kualitas lulusan apoteker. Di sisi lain, workshop ini juga diharapkan dapat memperbarui pengetahuan dan keterampilan praktik farmasis klinik, serta untuk melaksanakan pengabdian profesi dengan memfasilitasi atau menjadi narasumber Continuing Professional Development (CPD) bagi tenaga kefarmasian.

Dalam workshop selama dua hari ini, Fakultas Farmasi mengundang dr. Yoyo Suhoyo, M.Med.Ed., Ph.D., sebagai salah satu narasumber untuk menyampaikan materi terkait Dasar hukum/peraturan perundang-undangan praktik preceptorship (sertifikasi, kredensialing), dan diharapkan para peserta dapat memahami bahwa praktik preceptorship terikat oleh suatu peraturan hukum/peraturan perundang-undangan yang harus dipatuhi. Di siang harinya dilakukan FGD untuk membahas model praktek preceptorship di masing2 wahana.

Sedangkan di hari kedua, Prof. Dr. Gerhard Fortwengel menyampaikan mengenai kriteria preseptor, sertifikasi preseptor, kegiatan praktik preceptorship, kriteria tempat praktik, bentuk kerjasama antara institusi pendidikan dengan tempat praktik, dan beberapa hal lainnya untuk menambah wawasan peserta terkait kegiatan preceptorship di Jerman. Di hari kedua ini pula, dr Yoyo kembali membimbing peserta workshop untuk menyusun metode assessment yang sesuai untuk metode pembelajaran dalam preceptorship. (Humas FA/ Yeny)

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*